Cara Menulis Cerita Pengalaman Pribadi
Cara Menulis Cerita Pengalaman Pribadi |
Cara
Menulis Cerita Pengalaman Pribadi – Kali ini Menulis Indonesia akan membagikan
tips cara menulis. Kalau sebelumnya tips yang saya bagikan adalah cara menulis
cerita pendek, kali ini lebih kepada cara menulis pengalaman pribadi.
Nah,
kira-kira apa yang ada dipikiran kamu tentang pengalaman pribadi yang
dituliskan. Sekedar curhatkah? Atau seperti apa?
Nah
sebelum lebih jauh masuk ke cara menulis cerita pengalaman pribadi saya ingin
memulai dari sebuah kisah ketika saya pertama kali belajar menulis?
Saat
itu saya mendapatkan pertanyaan seperti ini:
1.
Belajar
menulis hanya dilakukan kalau mood
(suasana hati) sedang enak (good mood),
tetapi belajar menjadi penulis itu dilakukan baik mood sedang enak maupun tak enak karena sudah menyatu dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Belajar
menulis hanya belajar tentang cara mengolah kata dan bahasa, sedangkan belajar
jadi penulis itu harus belajar tentang kehidupan (tidak hanya sibuk memikirkan
nasib diri sendiri, tetapi juga peka dengan kondisi sosial).
3.
Belajar
menulis itu belajar memperbaiki tulisan, tetapi belajar menjadi seorang penulis
itu belajar untuk memperbaiki diri sendiri.
4.
Belajar
menulis harus tahu mana tulisan yang tidak enak dibaca dan harus diperbaiki,
sedangkan belajar menjadi seorang penulis itu harus tahu apa saja kekurangan
diri yang harus segera diupdate dan bagaimana mengembangkan potensi diri
sendiri.
5.
Belajar
menulis bisa jadi hanya butuh waktu beberapa tahun saja, tetapi kalau belajar
menjadi penulis harus belajar seumur hidup.
6.
Belajar
menulis harus bisa menghasilkan tulisan yang bisa menginspirasi orang lain,
tetapi kalau belajar jadi penulis harus bisa menginspirasi orang lain dan sekaligus
membenahi diri sendiri (berani memastikan ada peningkatan kualitas diri
sendiri).
Nah, belum selesai sampai di sini, saya belum
akan masuk ke materi bagaimana cara menulis cerita pengalaman pribadi. Karena saya
juga masih dapat penjelasan berikut ini, sebelum belajar menulis:
Ternyata, motif menulis itu ada berbagai
macam, dan saya coba tarik garis benang merah dengan materi yang akan
disampaikan hari ini, yakni, bagaimana cara menulis cerita pengalaman pribadi:
Jadi, memang, menulis itu adalah yang penting
perasaan hari puas karena sudah menuliskan sesuatu. Ini yang bisa kita sebut
curhat.
Apakah pengalaman pribadi bisa disebut
curhat? Tentu bisa. Nah jadi cara menulis cerita pengalaman pribadi, dalam hal
ini bisa ditulis seperti curhatan.
Eits. Jangan berhenti dari kata curhat ini
saja. Jika berkenan, kita akan lanjut tentang motif menulis, hal ini karena
akan berkaitan dengan tips atau cara menulis cerita pengalaman pribadi yang
sudah saya janjikan di atas.
Selanjutnya adalah, menulis demi sebuah
ajakan kebaikan. Ada seseorang yang tidak mau menulis sesuatu yang sia-sai.
Jadi, ia punya pengalaman pribadi yang
mengesankan, atau proses perjuangan dan akhirnya kenyataan berhasil.
Meski dalam perjalanan ada kegagalan yang
dilalui selama berproses, ini adalah cerita pengalaman pribadi yang harus
disampaikan untuk memotivasi.
Jadi dalam hal ini, kami biasanya menyebut
menulis kebaikan untuk kebaikan. Kenapa tidak hal ini dilakukan? Dan ini adalah
salah satu bagian dari cara menulis pengalamn pribadi.
Apakah analogi di atas mampu dipahami? Jika
belum, bisa diulang baca kembali ke atas. Dan saya akan lanjutkan berikut ini:
Cara Menulis Cerita Pengalaman Pribadi
Pertama, Cara Mendatangkan Ide Menulis
Sekarang kita sudah masuk pada metode
tahapan-tahapan dalam menulis cerita pengalaman pribadi. Nah, pertama kali yang
harus dilakukan adalah mendatangkan ide yang akan ditulis.
Bagaimana cara mendatangkan ide menulis?
Jawabannya menggali ide. Tepat. Itu salah satunya, dan sumber ide adalah dari
diri kita sendiri.
Kok begitu? Nah, jadi, sumber ide yang paling
dekat itu adalah pengalaman hidup atau pengalaman pribadi.
Bisa berupa sebuah catatan perjalanan selama
berproses atau hal-hal yang pernah dialami dan dianggap menarik untuk
dituliskan.
Maka tak heran juga ada banyak cerita pendek
ataupun novel yang sebenarnya kisah yang ditulis berdasarkan true story, kisah
yang sebenarnya yang pernah dialami, berdasarkan pengalaman pribadi penulisnya.
Selanjutnya, setelah menggali ide, yang kedua
ini adalah menjaring ide. Jadi, kita ketika ingin menuliskan pengalaman pribadi
diri kita, yang harus kita ketahui adalah bagaimana menjaring ide tulisan
tersebut.
Jadi kita bisa menangkap idenya dari
lingkungan sekitar kita. Misal, kita sedang gelisah melihat hal-hal yang ada
disekitar kita, lalu kita padankan dengan pengalaman pribadi kita yang
menyenangkan di lingkungan orang lain.
Kenapa sering macet saat menulis, meski cerita pengalaman pribadi?
Nah dalam
hal ini saya akan bercerita tentang kebiasaan buruk seorang yang ingin menulis.
Meski yang ingin ditulisnya juga berdasarkan cerita pengalaman pribadinya.
Cara
menulis cerita pengalaman pribadi memang tidak semudah yang dipikirkan asal
tulis. Semua juga butuh tersusun. Dan susunan ini yang bisa kita sepakati
adalah konsep:
Tadi
pertanyaanya, kenapa sih kita sering sekali macet saat menulis, sering
kehabisan ide, tidak bisa melanjutkan tulisan, meski yang akan ditulis adalah
cerita berdasarkan pengalaman pribadi?
Ada tiga
point yang akan saya jawab, yakni,
1.
Tidak menguasai
apa yang akan ditulis à menulis apa yang benar-benar dikuasai.
2.
Ide belum
terkonsep dalam pikiran à buatlah kerangka (outline)
tulisan.
3.
Tidak bisa
melanjutkan tulisan à perbanyak membaca tulisan yang setema.
Jadi
misal kita punya pengalaman pribadi dan kita bingung menulisnya, larilah ke
toko buku atau perpustakaan, baca refrensi tipe penulisan dan cerita yang sama.
Lalu,
buat konsep berbeda. Dan ceritakan pengalaman anda berdasarkan konsep yang
telah dibuat. Kalau perlu ada outline dan deadline, agar memacu pikiran terus
bekerja.
Nah
sebenarnya namanya pengalaman pribadi artinya sudah bisa dikuasai. Hanya saja
butuh banyak sumber refrensi.
Tips Menulis Cerita Pengalaman Pribadi Yang Menarik
1. Pilih TEMA
yang kuat. Jangan asal buat naskah. Pikirkan sejak awal, tema apa yang lagi
ramai di toko buku dan laris dibeli.
-
Boleh juga
survei di jejaring sosial, genre apa yang paling disukai pembaca.
-
Pilihannya
memang: mau ikuti tema yang ada di pasar buku atau mau tema idealisme penulis
sendiri.
-
Pandai-pandai
memilih tema yang disukai pembaca.
2. Buat tulisan yang UNIK dan menjadi ciri khas.
-
Bisa
tentang teknik menulisnya.
-
Bisa juga
soal cara berceritanya.
3. BEDA, soal apa?
-
Bisa gaya
bahasa,
-
Pilihan
diksi,
-
Komposisi
konten,
-
Atau juga
beda cara buat prolog dan epilog, dan lainnya.
4. FOKUS pada Pembaca
Sasaran tertentu.
-
Garap
naskah untuk pembaca remaja misalnya. Maka akan berpengaruh pada penyajian, cerita,
pilihan konflik, gaya bahasa dan lainnya.
-
Target usia
pembaca. Jadi bisa memperkirakan bahasa yang akan ditulis dan pesan yang akan
disampaikan ketika menceritakan pengalaman pribadi. Jadi tak berkesan curhat
saja.
Kesimpulan, Langkah-langkah
yang dibutuhkan untuk menulis pengalaman pribadi :
1.
Tentukan Judul Sebelum Menulis
2.
Buat Poin-Poin yang Ingin Anda Ceritakan
3.
To The Point Saja
4.
Gunakan Semua Indra Anda dalam Proses Menyusun Cerita
5.
Menulis Seperti Berbicara
Nah,
itulah cara menulis cerita pengalaman pribadi yang bisa saya bagikan. Semoga
saja bermanfaat dan dapat berguna untuk menuliskan kebaikan dan memotivasi
orang banyak. Pastinya jika ini bermanfaat saya juga akan ketiban manfaatnya.
Selamat berkarya. Terimakasih sudah membaca.
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca