Tips Penting Menulis Cerita Pendek (Cerpen)
MenulisIndonesia – Menulis cerita pendek (cerpen) dapat menjadi sebuah permulaan
karier yang baik sebagai penulis fiksi. Sebab, cerpen lebih singkat dikerjakan
dan tidak membutuhkan banyak waktu. Lain halnya dengan Novel yang ceritanya
sangat panjang, pasti lebih membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak.
Baca Juga : Cara Menulis Cerita Pendek (Cerpen) Bagi Pemula
Baca Juga : Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan Cerpenis Pemula
Cerpen
biasanya ditulis dengan menggunakan sekitar 3-10 lembar kertas folio ukuran A4.
Lalu, seperti apa cara menulis cerita pendek yang bisa kamu lakukan agar mudah
dilaksanakan :
A.
Tentukan
Tema yang Jelas
Tema
yang jelas disetiap tulisan memang memiliki pengaruh dengan apa yang akan kita
tulis. Tema merupakan tulang punggung pada cerita. Maka yang harus dilakukan
dalam penentuan tema adalah, dengan memberi gambaran yang jelas tentang cerita
yang ingin ditulis. Buat pesan cerita kepada para pembaca. Dengan demikian
tulisan kita akan memberikan kesan tersendiri pada pembaca.
Untuk
konsisten terhadap tema, maka kita diminta untuk menetapkan tema dari awal agar
penulis lebih disiplin karena terus-terusan diingatkan tentang tema yang akan
ditulis.
Tema
ibarat sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita di mana penulis
menggantunkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya.
Nah,
cerita yang bagu adalah cerita yang mengikuti garis batas. Dan tema merupakan
garis batas pada sebuah cerita. Karena kita sebagai penulis harus menerapkan
inti cerita sesuai tema yang ditulis. Jadi lebih disiplin.
B.
Fokus
pada Alur Cerita yang Telah Dipilih
Fokus.
Yup, tentu harus demikian dalam menulis. Pastikan pada satu cerita sesuai
dengan tema yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pastikan alur cerita lengkap. Jadi
harus ada pembukaan, pertengahan cerita, dan penutup. Karakter tambahan yang
bisa digunakan, sejarah, latar belakang, dan detil-detil yang mampu memperkuat
cerita. Jangan sampai alur cerita bercabang. Dan jangan membuat pembaca bingung
dengan apa yang ditulis.
C.
Minimalkan
Jumlah Karakter
Di
Cerpen jangan tampilkan banyak karakter tokoh. Karena makin banyak karakter
bisa membuat cerpen yang kamu buat terlalu panjang dan pada akhirnya menjadi
tidak fokus pada tema yang dibuat. Semua akan melebar sesuai suasana karena
telah keasikan meletakan banyak tokoh. Jadi gunakan secukupnya karakter,
disesuaikan dengan alur cerita.
Selama
ini cerita pendek hanya membutuhkan sekitar 3 tokoh utama dalam tulisan.
Sisanya sebagai penghibur. Kenapa? Ini dikarenakan untuk bisa lebih fokus
terhadap apa yang ditulis dan tidak mengaburkan jalan cerita dengan banyaknya
tokoh.
D.
Efisien
Dalam Penggunaan Kata
Cerpen
sudah pasti memiliki keterbatasan dalam jumlah kata yang bisa dipakai. Apalagi
cerita super pendek seperti flash fiction. Sering kali majalah atau koran
tertentu benar-benar membatasi jumlah kata yang bisa dipakai. Jadi sebaiknya
gunakan pilihan kata yang efisien dan menghindari menggunakan kalimat
deskriptif yang panjang.
E.
Berhati-hati
dengan setting
Cerpen
memiliki jumlah kata yang terbatas. Sudah barang tentu untuk menyampaikan
pesan, penulis harus memilih setting cerita yang super hati-hati. Pilih setting
atau tempat kejadian yang betul-betul berperan serta dalam mendukung jalannya
cerita. Tapi tentunya jangan letakan setting yang mudah ditebak pembaca. Karena
akan membuat bosan.
F.
Perpendek
Tempo waktu
Cerita
yang pendek sudah barang tentu memiliki tempo waktu yang juga pendek. Maka biasa
terjadi, satu kejadian dalam kehidupan karakter utama. Atau berupa cerita
tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari, bahkan dalam satu jam. Namun,
dengan waktu yang singkat usahakan agar kejadian yang diceritakan dapat
memunculkan tema. Sekali lagi, perpendek tempo waktu cerpen. Jangan sampai
terjebak untuk memperlamanya.
G.
Buat
Impresi di Awal Cerita
Secara
tradisional, cerpen dimulai dengan pengenalan karakter, konflik dan resolusi.
Alternatif lain adalah dengan membuat impresi pada pembaca di awal cerita
dengan langsung menghadirkan konflik di paragraf pembuka. Misal, karakter utama
sudah berada di kekacauan secara tiba-tiba. Tentu saja demikian akan membuat
pembaca merasa makin penasaran. Dan bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya?
H.
Pertahankan
Suspense/Kejutan
Beri
kejutan pada pembaca di akhir cerita. Hindari membuat akhir cerita yang mudah
ditebak. Maka, penting untuk membuat paragraf pembuka yang menarik sehingga
dapat membuat pembaca merasa penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi
selanjutnya. Jangan juga twist ending. Atau disebut penutup yang tak terduga
yang dapat terbaca terlalu dini. Usahakan pembaca menebak-nebak.
I.
Berikan
Konklusi
Jangan
biarkan pembaca meraba-raba dalam gelap pada akhir cerita. Pastikan konklusi di
akhir cerita memuaskan. Tetapi tidak mudah ditebak. Pembaca perlu dibuat
berkesan pada akhir cerita tentang apa yang terjadi pada karakter yang ditulis.
Karena akhir cerita yang mengesankan akan diingat pembaca.
J.
Maksimalkan
Kekuatan Dialog
Jangan
menganggap enteng sebuah dialog dalam cerpen. Pastikan dialog tak sekedar
percakapan antar tokoh. Dialog memiliki kekuatan tersendiri. Adapun kekuatan
dialog akan sangat mendukung penokohan karakter.
K.
Baca
ulang/editing
Bagian
ini dilakukan agar kita bisa lebih rapi dalam menulis. Editor penerbit maupun
editor koran akan suka membaca tulisan yang rapih untuk dipublikasikan. Maka,
perhatikan bagaimana format kepenulisan, dari penggunaan bahasa hingga ke tanda
baca. Jangan biarkan typografi merusak cerpen yang dibuat susah payah.
Nah
demikian tadi, penjelasan tentang tips menulis cerpen yang bisa dilakukan.
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca