Cerpen Sahabat Terbaik di Sekolah Selamanya
Menulisindonesia.com
- Cerpen SAHABAT
TERBAIK karya Ayatul
Husna Syamila - Siswa SD Muhammadiyah Metro Pusat, Kelas: III (tiga).
Contoh Cerpen Sahabat Terbaik
![]() |
Cerpen Sahabat Terbaik |
Pagi
ini udara terasa sejuk. Aku bergegas bersiap ke sekolah, takut telat dan
mendapatkan hukuman.
“Heh,
akhirnya selesai juga mandinya,” kataku.
“Aisyah
katanya mau berangkat pagi,” kata ibuku.
“Iya
iya bentar,” kesal.
Sampai
sekolah...........
“Assalamu’alaikum,”
kataku. Tiada satu teman pun yang menjawab salamku. “Loh kok gak ada yang
ngenjawab sih, ah biarin aja deh,” kataku dalam hati.
Aku
baru mau menulis sp (sarapan pagi), tiba-tiba teman ku datang. “Assalamu’alaikum,”
katanya.
“Waalaikum
salam,” aku menjawab salam dengan suara pelan.
“Kok
gak ada yang ngenjawab, sahabatku juga kok gak ngenjawab biarin lah,” kata Kaila.
Kaila
berjalan menuju kursi yang lain karena dia kesal gak ada yang mau ngenjawab
salamnya.
Baca Juga: Cerpen Tentang Sahabat Sejati dan Terbaik di Sekolah
“Kaila
duduk sini sama aku,” kataku sambil heran karena dia cemberut.
Dan
ia duduk sama teman yang lain.. Net..... net..... net.......bel berbunyi dengan
keras.
“Aisyah
kau kan wakil ketua jadi kau yang mimpin, kan ketua kelasnya belum datang,” kata
salah satu teman.
“Iya
bentar, bisa sabar nggak,” kataku.
Kaila
terus menatapku entah kenapa, setelah selesai baris. “Ayo wakil ketua kelas
memimpin do’a,” perintah bu guru.
“Iya
bu,” jawabku.
“Kaila
masih saja menatapku sebenarnya ada apa,” sambung dalam hatiku.
“Awas
ya kamu ‘aisyah awas aja,” Kaila menatap dengan mata seramnya.
“Wahid..
isnaini.. salasa.. berdoa mulai,” kataku.
Selesai
berdo’a bersama, lalu langsung melanjutkan sp bagi yang belum selesai menulis
sp. “Bu bagi yang belum selesai nulis sp nya dilanjutkan ya,” tanyaku.
“Oh
iya, anak-anak bagi yang belum selesai sp-nya di lanjutkan ya,” kata bu guru.
Baca Juga: Cerpen Persahabatan Sejati Singkat dan Menarik
Beberapa
menit, tiba-tiba kaila menarik tanganku dan membawaku ke kemar mandi. “Kaila
kamu mau bawa aku kemana?”
“Udah
diem aja,” katanya.
Sampai
di kamar mandi. “Heh ‘aisyah kenapa kamu tidak menjawab salamku? Tanya Kaila.
“Kaila
aku tu ngenjawab tapi kamunya aja yang gak denger,” kataku dengan suara lembut.
“Eleh
kamu pasti nyari alasan ya!” Bentaknya.
“Astagfirullah
kamu tidak boleh salah paham gitu Kaila,” kataku menasihatinya.
Tiba-tiba
muka nya kaila seperti dia buat kesalahan tapi dia tetap tidak percaya. “Aku
tetep gak percaya,” kata Kaila.
“Iya
gak papa,” kataku.
Sampai
di kelas, tiba-tiba Kaila ingin bertanya boleh pindah tempat duduknya. “Bu
boleh gak aku pindah tempat duduknya sam,” kata kaila terpotong karna bu guru
bicara.
“Oh
iya nak pindah tempat duduknya, bu guru lupa,” jawab bu guru.
“Ih
bu maksudku, aku yang pindah,” kataku kesal sama bu guru.
“Kaila
dengerin bu guru nanti kalau kamu doang yang pindah yang lain malah iri nanti
temen lainya ngomong sama bu guru bu guru nya gak adil gitu,” bu guru
menjelaskan kepada Kaila.
“Ya
udah deh,” pasrah Kaila.
Baca Juga: Cerpen Singkat Tentang Persahabatan Sejati
Selesai
mengatur duduk murid murid yang berada di kelas. “Ya, anak-anak udah dipindah
semua kan tempat duduk nya?” Tanya bu guru.
“Bu
aku belum,” kataku.
“Oh
kalau gitu Ali tukeran sama ‘Aisyah,” kata bu guru.
“Loh
bu tapi ini kita perempan sama perempuan,” kataku.
“Udah
gak papa kamu duduk deket Kaila,” jawab bu guru.
“Waduh
aku deket Kaila lagi, aduh gimana ya,” khawatir kata dalam hatiku.
“Akhirnya
aku duduk sama ‘Aisyah juga,”kata kaila.
“Anak-anak
buka buku bupena kalian halaman 58 yang ayo berlatih dikerjakan ya di buku
latihan,” kata bu guru.
“Iya
bu,” jawab semua anak murid.
Beberapa
menit.... Mereka semua sudah selesai mengerjakannya kecuali si Kaila karena ia
kan tidak suka pelajaran MTK, jadi dia yang MTK dia bingung aslinya dia mau
menanya kepada ‘Aisyah karena dia yang paling pintar di kelas ini tapi kan dia
lagi musuhan.
“Anak-anak
sudah pada selesai semua belum?” Tanya bu guru.
“Udahh.....,”
jawab semua anak murid kecuali Kaila.
“Belum
bu....,” jawab Kaila sendiri.
“Loh
kan bu guru sudah ngasih waktu banyak mosok gak selesai selesai sih,” kata bu
guru sambil agak kesal.
“Iya
bu maaf, aku yang susah ni yang MTK bu,” kata Kaila.
“Yaudah
bu guru kasih waktu 10 menit lagi kalau gak selesai lesehan,” kata bu guru.
Baca Juga: Cerpen Persahabatan Sedih - Rindu ASMAmu
Kaila
mengerjakan MTKnya asal-asalan, ia malas menghitung. “Bu aku udah selesai,”
kata Kaila. Lalu dikumpulkan tugas yang baru ia selesaikan.
Bu
guru pun begitu kaget melihat nilai latihannya Kaila. “Astagfirullah Kaila Kaila
kamu mendapatkan nilai 0,” dalam hati bu guru.
“Kaila,
Kaila!!! kok ini nilai pelajaran MTK mu jelek apa kamu malas menghitung ya,” kata
bu guru kesal.
“Maaf
bu soalnya aku tidak suka pelajaran MTK bu,” kata Kaila mencari alasan.
“Kalau
begitu sekarang bu guru maaf kan lain kali jangan di ulangi lagi ya,” kata bu
guru.
“Sekarang
kaila bu guru kasih hadiah yaitu hukuman, yaitu hukuman lesehan,” kata bu guru.
Kaila pasrah.
Net....net....
net....bel berbunyi keras lagi. Yeeaaayyyy kata semua terlalu gembira. “Kaila
jangan seneng dulu nanti selesai istirahat duduk lesehan lagi lo,” kata bu guru
mengingatkan.
Sampai
di masjid, Kaila dan ‘Aisyah tumben-tumbenan tidak bareng lagi seperti dulu. “Yah
gak ada Kaila jadi gak seru padahal dia yang paling heboh banget,” kataku dalam
hati.
“Perasaanku
kalau gak ada ‘Aisyah tidak seru ternyata,” perasaan kaila juga kangen dengan
‘Aisyah.
Kaila
dan ‘Aisyah tidak tersadari kalau mereka menaruh mukenanya pas sampingan, setelah
mereka selesai wudhu... “Loh kok ini mukenanya mirip kaya punya si Kaila ya,”
kataku bigung.
“Loh
kok ini mukenanya mirip sama kaya punya ‘Aisyahya,” kata kaila bingung.
Tiba-tiba
mereka tabrakan. “Eh aduh maaf ya gara-gara ak,” kataku terpotong karena
tenyata sampingku itu Kaila.
“Eh
aturan aku yang minta ma,” kata Kaila terpotong karena yang duduk disampingnya
itu’Aisyah.
Baca Juga: Contoh Cerpen Stop Bullying di Sekolah
“Aisyah,”
kata Kaila terkagum-kagum.
“Kaila,”
kata’Aisyah juga terkagum.
“Kamu
duluan aja deh,” kata Kaila.
“Udah
kamu duluan aja,” jawabku.
“Nanti
aja ya pas uadh sholat dhuha,” kataku.
Selesai
sholat dhuha mereka pun mencari tempat yang tidak satu orang pun yang tau,
tempatnya adalah di tempat kantor mereka sudah izin mau ke sana ada si yang
tau, sesampai di sana.
“Aisyah
aku minta maaf ya sama kamu soal aku nyolot sama kamu dan aku juga udah salah
faham sama kamu,” maaf Kaila.
“Ya
aku udah maafin kok lagian kan kamu Cuma salah faham doang,” kataku.
“Ya
tapikan kalau setiap orang salah fahamkan langsung sakit hati gak mau maafin,
beda sama kamu, kamu itu orangnya baik maafin orng yang salah besar ternyata
aku beruntung punya sahabat kaya kamu.”
“Udah gak papa lagian kan kamu juga sudah baik
sama aku kalau aku gak punya uang jajan pasti kamu langsung neraktir aku,” kataku.
“Makasih
ya ‘Aisyah kamu sahabat terbaik buat aku,” kata Kaila.
“Iya
sama-sama, lap dulu dong air matanya,aku juga udah anggep kamu kaya adik
perempuan kandung ku sendiri, aku kan gak punya adik sendiri,” kataku.
Akhirnya
mereka mulai berteman lagi seperti dulu lagi dan mereka sudah berjanji tidak
akan memperulang perbuatan mereka.
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca