Kumpulan Puisi Dendam dan Amarah Jiwa

puisi dendam
Kumpulan Puisi Dendam

Menulisindonesia.com – Puisi Dendam. Berikut ini adalah contoh contoh kumpulan puisi tentang amarah jiwa.
Puisi amarah jiwa ini merupakan puisi tentang dendam. Puisi ungkapan dan satir perasaan.
Berikut contoh contoh puisi dendam yang bisa kita pelajari dan kutip. Puisi ini karya Yoga Pratama dalam bukunya Serdadu Rasa.

Contoh Puisi – Puisi Dendam

Berikut ini puisi yang bisa kita nikmati atau kutip, yang dilansir dari buku Kumpulan Puisi Serdadu Rasa Karya Yoga Pratama:

Dendam

Gajah jantan mengajak pacarnya jalan-jalan berkeliling hutan.
Hutan telah sepi, bahkan sudah gelap.

Pacar gajah jantan sangat pemalu: sesudah dikawini
di tempat gelap
si gajah betina lari, karena
melihat sekelompok manusia pemburu
datang membawa senjata.

Gajah jantan mencoba melawan. Tapi kalah
dan si gajah jantan dihabisi, tertembak, bersimbah darah, dan
gading dibawa pergi.

Setelah 22 bulan
si gajah, mantan pacar gajah jantan yang mati tertembak itu
melahirkan.
Anaknya laki-laki
gagah dan pemberani seperti bapaknya.

Setelah bertahun-tahun
anaknya tumbuh besar dan dewasa
gajah betina, si ibu kini telah menjadi ibu yang pemberani
menjadi pelindung anaknya.

Dan suatu hari, datanglah si pemburu itu lagi
mencoba menghabisi kawanan gajah lainnya
ia mengingat
para manusia pemburu itu yang merupa pembunuh kekasihnya
lalu ia siratkan kepada anaknya
lalu dihakimi pemburu itu
tanpa ampun
dan si pemburu mati konyol di belantara hutan. 

Gajah


jangan dipukul
nanti mereka balas dendam
mereka itu pandai mengingat
berbaik hatilah
mereka kan merupa penyelamat
maka tak heran
banyak yang menaruh hormat

Seorang teman pernah bertanya, adakah yang lebih ngilu dari pilu?


Masa lalu yang membawamu menuju pulang
kenapa kini kau salahkan?

Di antara bayi yang telah kau kandung
dan kau buang karena malu.

Bayi yang suci dan tak berdosa itu
adalah janin hasil dua insan yang kini dikejar dosa
bayi itu telah mati
dan kau baru menyesali.

Kau telah kehilangan seisi hati.
Kau telah kehilangan anakmu.

Kini selain dosa-dosa yang kau takuti itu
adalah penghakiman
di antara pilu-pilu yang memburu menjadi ngilu
pada pikiran.

Rumah Pria Tua


Pagar pembatas tak lagi utuh
rumah pria tua yang ditinggalkan istrinya
pergi berkelana dengan pria yang teramat muda
membangun istana dari jerih payah pria tuanya.

Semenjak si pria tua sakit-sakitan
ia tak tahu istrinya pergi kemana
tahunya hanya sekedar pamit ke rumah kawan lama
tapi sampai menginap.

Celakanya
si pria tua percaya
di rumah ia sendiri
berselimut sepi.

Taman yang suci dirusak
si pria tua tak tahu
ketika tahu ditinggal pergi
seisi rumah dibawa lari
termasuk si istri.

Pria tua pun mati
rumahnya tak hanya sepi
tapi juga belukar
dan berhantu.

Naasnya,
rumah reotnya jadi tontonan
dan mati penuh gunjingan.

Undangan Pernikahan


Suaranya serak
semacam radio kusut
tak enak didengar telinga
tapi penting untuk dinanti.

“a.. aa.. aaa..”
diulang terus menerus
suara perempuan itu terbata-bata.

Lama kekasih pria menunggu
si perempuan tetap tak terdengar jelas.

15 menit berlalu
si perempuan pun mulai tenang
kuat hatinya seperti baja
lalu ia lanjutkan cerita.

Panjang lebar ia sampaikan
si pria menaruh harapan.

Giliran waktu serius
si pria terkejut
dan menjerit
bak benda tajam menghunus.

Di awali dengan doa
dan ia tenggak racun serangga
undangan pernikahan mengakhiri nyawa.

Celaka?


Apa kau tahu bentuk dosa dan rindu?
Selain mengetahui berapa kali dalam sehari dedaunan gugur
dan patahnya ranting-ranting pepohonan.

Apakah kau tahu bentuk kekal oleh hasrat dan rasa malu?
Selain berharap pada masa lalu
dan mencintai kehilangan.

Apakah kau tahu berapa jumlah rintik hujan?
Selain pohon-pohon yang tumbuh serupa lelatu
dan mencintai dengan kesombongan.

Apakah kau tahu itu?                              
Jika kau mengetahuinya
itulah celaka yang sedang dipertanyakan.

Baca Juga : Puisi Cinta Romantis Untuk Pacar Tersayang

Itulah kumpulan puisi dendam yang bisa kita pelajari, dan kutip. Semoga puisi puisi ini bermanfaat. Terimakasih. Salam.

Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca