Cerpen Pendek Sekali, Tema Tentang Perkemahan

cerpen pendek sekali
Ilsutrasi Cerpen Pendek Sekali Bertemakan Pekermahan Untuk Anak Anak SD
Menulisindonesia.com – Cerpen pendek sekali tentang perkemahan ini adalah salah satu contoh kumpula cerpen yang dibuat tak lebih dari 600 kata atau 2 halaman dalam lembar word doc.
Salah satu cerpen yang dibuat oleh Halimah Lubna Muthi’ah - Siswa SD Muhammadiyah Metro Pusat Kelas V (Lima). Ia membuat cerpen yang pendek ini dengan judul Kemah Pandu Athfal.
Meski cerpen pendek, ia menulisnya mengalir dan dapat membuat konflik yang sederhana namun baik pengaturan diksinya. Sangat menarik. Berikut contoh cerpen yang bisa kita baca:

Contoh Cerpen Pendek Sekali

Pada bulan ini, diadakan kegiatan perkemahan Pandu Athfal ceria yang ke-VI. Pesertanya hanya kelas 5 saja. Saat diberi surat pernyataan, orangtuaku menyetujuinya, dan kemah itupun akan diadakan Jum’at-Minggu 12-14 Oktober 2018.
Sehari sebelum kemah dimulai, aku dan teman teman menuju SD Muhammadiyah Kampus 2, bumi perkemahan rencananya ada di sana. Hari itu juga, tenda tenda kami dibangun secara bersama-sama.
Ada dua tenda yang kami dirikan, sebab, tak hanya aku dan teman teman kelas 5 saja. Tetapi juga guru pendamping. Yang mendampingi kelompoku adalah Bu May wali kelasku, dan Bu Lia guru anak kelas 2.
Setelah semua dirasa selesai didirikan, semua aktifitas yang kami lakukan selanjutnya adalah kembali ke rumah, pas sekali saat azan maghrib tiba. Kutuntaskan dulu kewajiban-kewajiban sehari-hari, mandi, sholat dan menemani ibu di ruang TV.
“Yey! Besok kemah,” kataku senang.
“Besok bawa tas ransel aja ya,” kata ibu.
“Ya iyalah bu, masa mau bawa koper,” kataku meledek.
“Besok kamu bawa baju apa aja?” Ibu pun bertanya sembari berencana membantuku menyiapkan semua perlengkapan.
 “Baju HW, baju olahraga, baju tidur, baju bebas, lalu kalau mau bawa tambahan gak apa-apa,” jawabku.
Ibu pun mulai bertanya banyak hal lainnya. Tanpa berpikir panjang, aku bergegas menyiapkan semua perlengkapan dan ibu mengiyakan untuk membantu. Aku dan ibu pun bergegas mengerjakan semuanya. Huft. Benar-benar sebelum kemah dimulai seharian aku lembur dibuatnya. Mempersiapkan tenda hingga mempersiapkan diri untuk berkemah. Tapi aku tak sabar akan hari esok.

Baca Juga: Cerpen Persahabatan Sedih - Rindu ASMAmu

***
Hari yang dinanti itu tiba. Hari bahagia dan penantian ini sebenarnya membuatku menjadi cemas ketika akan dimulai. Seperti pagi ini. Acara belum dimulai aku merasa cemas tidak menyukai akan apa yang terjadi nanti.
Ya. Kemah kali ini yang membuatku serba salah. Aku harus berlawanan dengan sahabatku sendiri. Segala tekad dan rasa percaya diri yang runtuh mulai kususun kembali. Ku mencoba kuat. Ah, ini tidak ada masalah, kataku membatin. Semua akan baik-baik saja, optimis, batinku lagi.
Sesampainya di bumi perkemahan SD Muhamnmadiyyah kampus 2, aku langsung masuk ke tenda dan menaruh semua barang-barangku. Upacara pembukaan tiba, kami semua berbaris di lapangan dan melaksanakan upacara pembukaan dengan lancar. Tetapi ada kala anak yang pingsan, sakit perut, pusing, sakit dan berbagai macam mulai ditandu dan ditangani tim medis.
Ah, masalah juga nih, tiba-tiba perutku juga mendadak sakit. “Huft,” aku menggerutu keras. Aku berpikir kenapa dengan diriku. “Apakah mungkin karena efek makan es balon di pagi hari,” pikirku sembari memegangi perut yang sakit.
Tapi untung saja bisa kutahan rasa sakit itu, sampai akhirnya upacara pembukaan selesai. Aku pun mencoba kuat hadapi rasa sakit ini. Semua acara lomba sudah di depan mata. Semua harus kuhadapi. Aku harus kuat.
Aku dan peserta yang lain akhirnya kembali ke tenda. Hari pertama ini direncanakan akan ada lomba estafet karet, tali rafia, LCT dan hafidz. Dengan menahan rasa sakit. Aku masih terus mengikuti lomba. Mencoba kuat, dan konsentrasi penuh. Sampai akhirnya, kami dapat memastikan membawa juara 2 estafet karet, dan juara 3 tali rafia. Sedangkan LCT dan hafidz kami tidak menang.
Setelah lomba aku intrupsi. Meminta obat untuk meredakan rasa sakit. Alhamdulillah dengan beberapa pertolongan setidaknya aku masih bisa kuat dan kembali mengikuti acara ini sampai selesai. Sampai akhirnya, malam tiba, dan kami harus rehat. Sebab jam 03.00 kami harus terbangun untuk tunaikan shalat tahajud sembari menanti subuh dengan mendengarkan ceramah.

Baca Juga: Cerpen Untuk Anak SD - Rindu Azan di Istanbul

***
Semua yang direncanakan di subuh hari berjalan dengan lancar. Sampai pagi menjulang. Waktu senam dimulai dan semua peserta berkeringat keluar sangat lebat. Bahkan ada yang mengeluh panas. Sampai akhirnya senam yang dilakukan ini berlalu. Aktifitas selanjutnya dimulai. Bersiap-siap,, sarapan dan memulai kembali lomba lomba yang diselenggarakan.
Lomba pagi ini adalah tandu, dan kreatif membuat barang. Ada juga lomba membuat jus yang waktunya dilakukan secara bersamaan. Kali ini kelompokku kalah. Ah sudah tak apa, menang kalah itu wajar dalam perlombaan.
          Sampai akhirnya malam pentas seni datang. Di hari penutup dan semua menunjukan bakatnya. Semua berbakat. Teman-teman yang hebat di acara yang dahsyat. Sampai akhirnya acara selesai dan kami kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Cerpen Persahabatan di Pesantren: Asaku, Asamu, Karena-Nya

Nah itulah contoh kumpulan cerpen pendek sekali yang bisa kita pelajari. Sebuah cerita pendek yang menjadi salah satu contoh menulis cerita yang mudah dan tidak terlalu berbelit belit.
Cerita yang ditulis dengan gaya bahasa sehari-hari, namun memiliki konflik yang cukup dalam meski ditulis oleh anak kelas 5 SD.

Ini menarik sekali. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Sekian. Terimakasih. Salam.

Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca