Ketika orang-orang di Indonesia sedang gila
Beberapa
tahun terakhir kondisi perpolitikan di negeri ini semakin tidak bisa dipahami. Dampaknya
seperti yang kita sama-sama saksikan sendiri saat ini. Perperangan seperti
kembali terjadi. Entah dari mana muaranya, saya tidak ingin menjadi pembela salah
satunya.
Dalam
catatan saya, sebagai orang awam, kondisi seperti ini dipengaruhi orang-orang
gila. Ya, gila jabatan, gila harta, gila kekuasaan, dan gila hormat. Kegilaan itu
belum cukup. Saya menyadari, dan merasakan masih ada kegilaan lainnya.
Karena
gila itu, sebagian besar masyarakat di negeri ini seperti dicuci otak. Dikendalikan
sebagai wayang, oleh beberapa oknum yang berusaha menjadi dalang. Ketika negeri
ini sudah gonjang ganjing, saya rasa orang-orang ini akan datang, dan
menyodorkan diri sebagai pahlawan.
Orang-orang
gila seperti ini memang memiliki sejuta taktik dalam menebar adu domba. Asalkan,
kekuasaan bisa direbut, tanpa harus bekerja keras pada saatnya. Ia sedang
menanam, meski yang ditanam adalah kebencian. Hingga akhirnya ia memanennya
dengan mudah. Orang-orang seperti ini biasanya menyadari kekalahan di masa
lalunya. Sehingga, untuk esok yang akan datang, ia berusaha menang dan
menghindari kekalahan dengan cara apapun.
Termasuk dengan mengadu domba
masyarakat. Membuat dan menggiring opini, bahwa dialah yang terbaik. Dan pada
akhirnya, ketika saya harus terpancing dengan arus pewayangan mereka, saya
yakin penyesalan pun yang akan saya peroleh. Karena memang negeri ini sedang
dimainkan oleh orang-orang gila yang mengambil peran.
Sungguh
mengerikan melihat kondisi negeri ini jika terus berlarut dalam domba-domba
aduan. Karena beberapa dalang yang mengacaukan ini belum akan berhenti sebelum
mendapatkan apa yang ia ingin miliki. Beberapa kroninya pun demikian. Belum lihat
darah segar untuk bisa dinikmati. Maka, kroninya pun akan berdiri di balik
topeng. Topeng apapun itu. yang penting bisa mengelabui dan merasa dirinya
adalah orang yang paling baik dan paling suci.
Inilah
kenyataanya, jika orang-orang sudah gila dengan apa yang ia ingin miliki;
harta, kekuasaan, atau apapun sebagai dendam di masa lalu yang akan terus
memainkan kendali dengan beberapa taktik yang dimiliki, termasuk dengan
membakar dan menghasut. Opini dirajut untuk menyudutkan, dan memenangkan
dirinya bahwa hanya dialah yang pantas di muka bumi ini untuk menjadi pimpinan
semua umat. Alamak, negeri ini semakin menakutkan.
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca