Catatan Hati Seorang Wanita
-SEPASANG MATA MENATAP SENJA-
telah kutulis, titipan cerita seorang wanita yang sudah lama ditinggalkan kekasihnya. Kini, ia rindu. Karena senja yang lalu, belum luruh, bahkan belum kehapus. Meski, sang kekasih sudah lama pergi. Cerita itu sama, dengan cerita yang pernah kudengar sebelumnya, dari teman-teman wanitaku yang lainnya. Nyatanya, wanita memang lebih begitu merasa sedih ketika ditinggalkan, ada kenangan yang juga tak bisa ia ceritakan kepada siapapun.
Ilustrasi: Senja di Pulau Pasaran |
-------
Matahari mulai pulang, menenggelamkan
diri yang tampak pada mata kita. Dibalik laut dan pegunungan, dalam keadaan
apapun, hari itu, senja seperti menyihir kita. Menghanguskan kesedihan yang
dipunya. Dan pada senja itu, ternyata kerinduan tak sedang bercanda. kita
larut, sepasang mata yang sedang hangat menatap, diikuti lembut hangat tangan
yang mengerat.
Mungkin kamu sudah lupa, tentang
kenangan senja itu. Tapi tidak berlaku untukku. Kini biarkan aku menyimpannya
sendiri, dalam bentuk kenangan. Siapa tau, ketika di suatu waktu kamu datang
kembali, bisa kubuka kenangan itu, dan kau baru menyadari sejauh itu aku
mencintaimu.
Harmonika yang kamu berikan padaku pun,
masih terbungkus rapih. Sama seperti boneka-boneka lucu yang pernah kau
berikan. Masih utuh semua. Tak ada satupun yang kubuang. Seperti foto-foto saat
kita masih mengikat janji sepasang kekasih. Masih tampak rapih. Bedanya, kini
aku letakan pada album. Agar tak rusak, dan tak ada yang mengganggu.
Album kenangan. Seperti senja yang kau
hadirkan untukku. Sepasang mata yang saling menatap. Dan kini kembali kuingat. Semoga,
kau kembali datang, dan aku akan bisikan ingatan itu.
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca