Cerpen Liburan Bersama Keluarga Yang Mengesankan
Cerpen Liburan Bersama Keluarga |
Menulisindonesia.com - Secangkir Kopi Ayah
adalah
salah satu cerpen liburan bersama keluarga karya Fahira Alya Naura Riyanto, SD
Muhammadiyah Kota Metro - Kelas V Yahya AS
yang sangat mengesankan.
Sebuah
cerpen singkat yang bisa menjadi contoh sebuah cerpen liburan 3 lembar dalam
word dan tidak sampai 1000 kata.
Fahira
membuat cerita panjang tentang liburan bersama keluarga tercintanya. Sebuah
cerita yang terinspirasi dari kopi dan menjadi hasil mengarang cerita yang
baik.
Inilah
Secangkir Kopi Ayah, sebuah cerpen liburan bersama keluarga yang bisa kita
nikmati:
Contoh Cerpen Liburan Bersama Keluarga
Aku
duduk bersila, di bangku kamar. Memandangi rinai hujan melalui kaca jendela.
Menikmati alunan merdu gemericik air. Suara petir menggelegar, memekakkan
telinga. Jam telah menunjukan pukul 04.35, selang beberapa menit suara adzan shubuh
berkumandang.
Aku
bergegas ke kamar mandi mengambil air wudu. Karena terlalu terburu – buru aku
terpeleset. Sakit rasanya. Aku mencoba bangkit kembali dan mengambil air whudu.
Aku pun bergegas menuju kamar dan memakai mukena untuk shalat.
Aku
pun segera melaksanakan shalat shubuh. Di saat akhir-akhir shalat aku merasakan
ada seseorang yang memegang bahuku. Aku tersontak kaget bercampur aduk perasaan
takut. Selesainya shalat aku perlahan menoleh kebelakang mencari asal tangan yang
memegang bahuku itu. Dan “Door!” ternyata hanyalah bunda.
“Ah
bunda, bikin kaget aja! Memangnya ada apa sih bun..?”
“Cepat
mandi kemudian sarapan, itu, bunda udah siapkan sarapan kesukaanmu.” Aku
mengangguk.
Pagi ini aku diajak ayahku pergi ke tempat
pembudidaya kopi Robusta. Kalian tahu? Ayahku adalah salah satu pecinta kopi
lho. Hampir setiap pagi secangkir kopi disajikan bunda. Banyak berbagai macam kopi
sudah dicobanya, salah satunya kopi Robusta. Bahkan kini ayahku ingin tahu,
bagaimana sih cara penanaman kopi tersebut? Wah seru juga ya.
“Yah,
aku ikut cicip kopi ayah boleh?” Aku merajuk dekat ayah.
“Oh,
tentu boleh. Sedikit saja ya,” sahut Ayah.
“Ayah
mengapa sangat suka dengan kopi?” Lanjutku.
“Hmm
rasanya nikmat, oiya, hari ini ayah akan mengajak kalian dan bunda ke kebun
kopi di Liwa. Mau?” Ayah tersenyum lembut.
Secangkir
kopi Robusta kesukaan ayah adalah salah satu kopi terlezat dan banyak digemari
pecinta kopi di seluruh dunia. Kopi ini tersebar diberbagai daerah lho, mulai
dari Aceh, Tapanuli, Lampung, Jawa
timur, Sulawesi Selatan, Bali, juga Sumatera Selatan. Selain daerah yang aku
sebut tadi, ada yang tau dimana lagi, kopi Robusta itu dibudidayakan?
Pagi
ini ayah membawa mobil yang melaju dengan kecepatan sedang. Tujuan kami adalah
ke tempat budidaya kopi yang terletak di perkebunan kopi
di Liwa Lampung Barat. Ya, kopi Lampung, tempat daerah asalku memang sangat terkenal.
Aromanya yang menawan dan rasanya yang lezat.
Baca Juga: Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Liburan
_____
Sesampainya
di tempat pembudidayaan kopi Robusta. “Kita sudah sampai,” ujar ayah singkat.
Aku, bunda, juga kakakku segera turun dari mobil.
Langsung
saja. Di sini aku, ayahku, kakakku, juga bundaku banyak belajar. Mulai dari
proses penanaman Kopi Robusta, cara pembudidayaan kopi Robusta, pemanenan kopi
Robusta sampai cara penyeduhan kopi Robusta! Dijelaskan langsung petaninya.
“Oh
ya pak? Bagaimanakah, cara menanam kopi Robusta ini?” Terlihat ayah
bercakap-cakap dengan petani. Petani tersebut mulai menjelaskan panjang lebar.
“Langkah
pertama untuk menanam kopi Robusta ini yaitu persiapan lahan. Secara umum
kriteria lahan yang cocok untuk ditanami kopi ialah lokasi agak teduh tidak
terpapar sinar matahari langsung lebih dari 6 jam, memiliki iklim tropis, memiliki
kadar keasamaan tanah 4,5 sampai 6,5 serta, tanah yang gembur.”
“Langkah
kedua proses tanam kopi, kemudian langkah selanjutnya proses perawatan tanaman,
dengan diadakan penyuluman agar tumbuhan tumbuh serempak, kemudian pemberian
pupuk yang bertujuan untuk pertumbuhan tanaman, dan terakhir, dilakukan
pemangkasan atau pembersihan tunas adventif.”
“Kalau untuk penyiraman tumbuhan kopi ini
dilakukan berapa kali pak?” Tanya ibu ikut penasaran.
“Untuk
penyiraman dilakukan dengan berkala, dapat 2 minggu sekali jika di musim
kemarau. Pastikan agar air tidak menggenang lama di sekitar batang karena dapat
menyebabkan akar busuk,” lanjut si petani kopi tersebut.
“Kalau
untuk pemanen kopi robusta sendiri, bagaimana pak?” Aku bergantian bertanya.
“Panen
kopi dilakukan setelah tanaman berusia sekitar 2,5-3 tahun. Buah kopi Robusta
yang sudah matang terlihat dari warnanya berubah menjadi merah, dan digiling
menjadi bubuk kopi. Begitu dek,” ujar petani menjelaskan.
“Kalau
penyeduhannya?” Kini giliran kakakku ikut bertanya.
“Penyeduhan
dilakukan seperti biasanya, tetapi agar kopi yang dibuat lezat dan nikmat, kita
harus memperhatikan aroma, rasa dan lain-lain, begitu.”
“Terima
kasih pak atas semua penjelasannya,” jawab kami serempak.
Kami
semua sudah mendapat giliran untuk bertanya! Kami juga banyak belajar dari
penjelasan-penjelasan petani kopi yang tadi sudah disampaikan. Sangat
bermanfaat.
Nah,
kawan-kawan di sini, selain menanam, membudidayakan juga memanen kopi Robusta,
kita juga dapat menikmati lezatnya kopi Robusta di Cafe yang tak begitu besar
tapi tak kecil juga. Kami segera ke Cafe yang tak jauh dari tempat penanaman
kami tadi. Aku segera mencari tempat duduk yang sesuai.
“Yah,
gak salah deh, pilih liburan di sini,” ujarku pada ayah seraya mengambil buku
catatan kecil dan bolpoin yang selalu kubawa.
Kutuliskan
semua pengalaman seru hari ini. Mulai dari awal perjalanan hingga kini, sambil
menikmati hangatnya secangkir kopi hangat.
Kuceritakan
semua cara pembudidayaan, pemanenan sampai penyeduhan yang telah dijelaskan petani
kopi tadi. Hari ini aku begitu bersemangat dan senang! Kuharap liburan
selanjutnya sama seperti ini, bermanfaat dan menyenangkan.
Baca Juga: Cerpen Singkat Tentang Persahabatan Sejati
Nah
itulah beberapa hal yang bisa kita nikmati dan pelajari, sekaligus mengamati
alur alur sebuah cerpen liburan bersama keluarga yang sederhana namun memiliki
kesan edukatif ini.
Semoga
terhibur. Dan kumpulan cerpen ini bermanfaat. Terimakasih. Salam.
Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca