Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Liburan

Menulisindonesia.com – Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Liburan ini ditulis oleh Syakilla Azzahra Izzatul Islam berjudul Suprise Untuk Nenek.
Contoh Cerita Pendek ini ditulis saat Syakilla masih duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar, dalam kelas kepenulisan yang akhirnya cerpennya juga menjadi salah satu bagian dari antalogi cerpen berjudul “Tragedi Nasi Padang”
Ini adalah salah satu contoh cerpen pengalaman pribadi liburan yang bisa kita jadikan refrensi. Gaya kepenulisan yang sederhana dan mengalir.
Berikut contoh cerita pendek (cerpen) pengalaman pribadi liburan yang ditulis oleh Syakilla Azzahra Izzatul Islam.

Cerpen : Surprise Untuk Nenek

Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi Liburan
Contoh Cerpen PEngalaman Pribadi Liburan
Syakilla Azzahra Izzatul Islam
Minggu adalah hari yang paling ditunggu. Apalagi, ketika ayah libur. Tidak ada aktivitas kerja, membuat hari minggu selalu diisi dengan kegiatan berlibur. Aku selalu meminta ayahku untuk pergi jalan-jalan. Meski hanya sekedar berkeliling kota untuk mencari hiburan.
Perkenalkan namaku Syakilla. Pada hari minggu ini aku, bunda, dan ayah akan menghabiskan waktu memutari pusat kota. Melintasi mall satu dan mall lainnya.
Saat melintas di depan mall yang berada di pusat kota, aku melihat bunga papan yang sangat besar. Ucapan selamat ulang tahun pun terpasang rapih pada bunga papan tersebut.
Ucapan yang ditujukan kepada seseorang yang sedang merayakan hari lahirnya di sebuah restaurant ternama di kotaku ini.
 “Bunda? Selama ini kan kita selalu merayakan ulang tahun bersama, apakah nenek juga pernah merayakan ulang tahun?” Tanyaku kepada bunda.
“Belum pernah,” jawab bunda.
“Nenek itu nggak ngerti ulang tahun nak,” bunda menjelaskan jawabannya.
“Zaman nenek dulu, kebanyakan orang tidak kenal namanya ulang tahun nak,” timpal ayah melanjutkan penjelasan bunda dari apa yang telah kutanyakan.

Baca Juga: Cara Menulis Cerita Pendek (Cerpen) Bagi Pemula

Seketika, aku memiliki ide untuk disampaikan kepada ayah dan bunda. Saat itu juga aku sampaikan ide tersebut. Sebuah rencana memberikan nenekku kejutan di hari ulang tahunnya.
“Ayah bagaimana kalau kita membuat kejutan untuk nenek di hari ulang tahunnya,” rayuku kepada ayah agar ideku disetujui.
          Bunda tersenyum, melihatku merayu ayah. Ayah masih diam. Aku pikir ayah tidak menyukai ideku.
“Hmm... gimana ya nak? Oke setuju. Itu ide yang bagus Syakila,” jawab ayah. Sebuah jawaban yang membuatku secara spontan tersenyum lebar. Sungguh aku bahagia, ideku disetujui ayah untuk memberikan suprise nenek di hari ulang tahunnya.
“Tapi kira-kira apa yah? Jadi nanti kejutan yang kita kasih ke nenek bisa bermakna?” tanya ayah.
“Gimana kalau kita rayakan ulang tahun nenek dengan mengumpulkan seluruh keluarga kita, dan kita rayakan rasa syukur dengan makan bersama,” usulku kepada ayah dan bunda.
Bunda pun setuju dengan ideku tersebut. Begitu juga ayah yang menganggap ideku adalah ide yang cemerlang.
“Kalau begitu kita kumpulkan keluarga dulu ya. kita bicarakan rencana ulang tahun nenek,” kata Bunda.
Nenek bagi keluarga kami adalah sosok orang tua yang gigih. Ia adalah seorang pedagang makanan dan minuman. Buka setiap sore sampai subuh dini hari. Nenek menjajakan makanan bagi orang-orang yang bekerja di sekitar stasiun kereta api, terminal angkutan umum, sampai di pasar tradisional. Setiap hari nenek menekuni profesinya sebagai pedagang. Nenek juga menjajakan makanan berupa nasi uduk dan kopi, beserta minuman lainnya.

Baca Juga: Cara Mengirim Cerpen ke Media Cetak

*
Siang harinya. Aku dan bunda pergi ke rumah bude. Sesampainya di rumah bude, kami disambut dengan hangat. Bahkan, secara tiba-tiba bude mengatakan sesuatu, mengabarkan bahwa hari ini adalah hari kelahiran nenek.
“Mbak Ila, nenek hari ini milad loh,” kata bude kepadaku. Ila adalah panggilan dari Syakila.
“Wah nenek hari ini ulang tahun ya,” dengan ekspresi terkejut tapi senang mendengar kabar hari ini adalah hari kelahiran nenek.
“Enaknya ngapain ya mba,” tanya bude kepadaku lagi.
Kemudian akupun menjawab. “Bagaimana kalau bikin kejutan untuk nenek,” kataku.
Bude tampa memikirkan sesuatu. Mengeritkan dahinya. Ia pun kembali bertanya kejutan apa yang harus diberikan kepada nenek.
“Kita ajak nenek makan di restaurant,” kataku lagi memberikan ide.
Sampai akhirnya, kita pun mengunjungi salah satu tempat makan yang menjadi favorite keluarga. Bude pun setuju dengan usulku tersebut. Bude pun sigap, seluruh keluarha dikabari prihal kejutan untuk nenek ini. Akhirnya ada kesepakatan dari para keluarga besar akan memberikan kejutan ke nenek di hari ulang tahunnya. Selain makan bersama, kita juga memberikan nenek kue ulang tahun.

Baca Juga:  Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan Cerpenis Pemula

Tugas pun dibagi, ada yang memesan kue ulang tahun dan ada juga yang pesan tempat di rumah makan yang mau kita kunjungi. Sementara, sudah kita tugasi Pak De Indra utuk mengantarkan nenek ke rumah makan yang sudah dipesan. Pak De Indra anak ke empat dari nenek.
Nenek pun di ajak jalan-jalan. Ia pergi dengan anak ke empatnya tersebut. Sedangkan aku sudah berkumpul dengan keluarga besar yang lain. Kami pun menunggu sangat lama di rumah makan. Cucu-cucu nenek pun menyiapkan kue ulang tahun.
Aku dan cucu nenek lainnya ditugasi menjaga di depan. Hal ini agar nenek tidak tahu kalau nenek ulang tahun dan pesta sedang kita siapkan untuk menyambut kedatangannya. Setelah nenek datang, keluarga besarku pun menyambutnya dengan meneriakan kata suprise.
Nenek pun terkejut saat melihatnya. Nenek merasa senang. Begitupun dengan kami anak dan cucunya. Aku bersyukur kepada Allah. karena kami tidak menyangka nenek pun sesenang ini.
“Selamat ulang tahun nek,” ujarku dengan senang.
Dengan merasa senang dan bahagia ini, aku pun selalu semangat untuk melakukan sesuatu yang aku inginkan. Bahkan, nenekku pernah menitip pesan, bahwa kesenangan itu artinya sama dengan bahagia. Bahagia bukan hanya karena merayakan ulang tahun. Tetapi bisa berkumpul bersama keluarga.

Biodata Penulis Cerpen Pengalaman Pribadi Liburan di Saat Ulang Tahun Nenek

Biodata Penulis
Syakila Azzahra Izzatul Islam, adalah peserta kepenulisan Yuk Menulis Indonesia yang paling kecil. Saat ini ia masih duduk di bangku kelas 4 said bin zaid di Sekolah Dasar (SD) Alam Al Karim Lampung.
Syakila dalam kesehariannya disibukan dengan aktifitas belajar di sekolah sejak pukul 07.00 hingga 15.00. Sebelum berangkat ke sekolah, Syakila membiasakan diri untuk menghafal Al-Qur’an.
Ketika malam hari setelah selesai shalat makan, ia pastikan untuk membaca buku, belajar, lalu menulis apa yang ingin ia tulis.

Baca: Tips Agar Cerpen Menarik Untuk Dibaca


Itulah yang bisa kita pelajari. Semoga saja informasi contoh cerpen pengalaman pribadi liburan ini bermanfaat untuk kita semua.

Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca