Negeri Paduka atau Duka

Negeri Paduka atau Duka


Bukan bermaksud lancang
karena kata-kata yang ditulis
tidak menggunakan tiang pancang

sudah cukup, tatkala mata dan mulut dibungkam
lalu, telinga disesaki kotoran cacian

ini aku tuliskan kabar
tentang alam yang murka
tentang kepanikan warga-warga
tentang ratu adil yang dipertanyakan banyak orang

ini aku persembahkan
kata-kata untuk membuat paduka sebagai tanda penghormatan dari hamba
karena memang pada dasarnya
kebanyakan pemimpin di negeri ini lahir karena pencitraan

di daerah-daerah, suara jeritan terdengar parau
sedangkan paduka-paduka masih sibuk saling sikut
agar esok, tahta yang diperebut bisa menjadi kursi yang empuk

di daerah-daerah tangisan menjadi bandang
sedangkan paduka-paduka masih saja berdendang
menggelar rekayasa cerita untuk saling menjatuhkan orang-orang yang tak disuka

negeri ini sungguh ngeri
yang tak punya nyali, jangan berambisi untuk maju jadi pemimpin negeri
jika ngeyel, akan didedel
jika ngeyel, akan dibredel

entah aku lahir di negeri mana
negeri paduka atau negeri duka

entah aku lahir di negeri mana
ratu adil kerap dipertanyakan kapan tiba
tapi sejawat masih saja mengusik sejawat
sejawat masih mencaci maki sejawat
sejawat masih saja mengkorupsi hak sejawat

kini rakyat sungguh diberi tontonan
dibiarkan tertawa dan menangis melihat keadaan
para wayang-wayang yang sedang asik saling mengusik

kini rakyat sungguh diperlihatkan keajaiban
di mana-mana banjir bandang berdatangan
seperti sedang menghadiri masyarakat yang sedang berada di pelaminan

ini negeri paduka yang sedang berduka.


22-02-2017

Biasakan Tulis Komentar Usai Membaca